Dalam melaksanakan kegiatan Cooling System Pemilu 2024, untuk bisa mencapai Kecamatan Mane dan Kecamatan Geumpang, harus menempuh perjalanan sekitar 90 Km dari Kota Sigli dengan menggunakan kendaraan, selasa (06/02/2024).
Setiba rombongan di Kecamatan Mane, Kapolres Pidie dan rombongan menggelar pertemuan dan tatap muka dalam rangka cooling system pemilu damai 2024 dengan unsur Muspika Mane, Penyelenggara, Pengawas dan Peserta Pemilu baik para Caleg dan Pengurus Parpol dari Parnas maupun Parlok dari Dapil IV Kecamatan Mane.
Dalam pertemuan yang digelar di salah satu warung kopi di Kecamatan Mane, Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali, SIK, MH mengajak semua pihak stakeholder tekait baik Penyelenggara, Pengawas, dan Peserta Pemilu serta seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif menjelang pemilu serentak pada tanggal 14 februari 2024.
"Harapan kita bersama, Pemilu 2024 berjalan aman, sejuk dan damai. Maka dari itu, Polri membutuhkan peran serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat dapat menjadi teladan dan pendingin suasana dalam pelaksanaan pesta demokrasi ini agar berjalan aman, damai dan kondusif,” kata Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali, SIK.
Selesai melaksanakan kegiatan di Kecamatan Mane, Kapolres Pidie dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Geumpang dan melakukan hal yang sama dengan menggelar kegiatan cooling system pemilu damai di wilayah hukum Polres Pidie.
Sama halnya, acara yang dilangsungkan di Warung Coffe Antam Kecamatan Geumpang, yang turut dihadiri sebanyak 60 tamu undangan terdiri dari unsur muspika, para tokoh agama dan tokoh masyarakat serta para caleg dapil IV dari Kecamatan Geumpang.
“Saat ini tahapan Pemilu yaitu Kampanye Terbuka dan terjadi pengelompokan pendukung politisi atau tim sukses. Ini merupakan hal yang biasa dalam situasi berdemokrasi. Maka dari itu, jangan sampai perbedaan menjadi perpecahan di wilayah kita masing-masing,” kata AKBP Imam Asfali, SIK, MH.
Lanjutnya, selama ini banyak berita-berita hoax yang beredar, menggiring opini untuk memecah belah masing-masing pendukung calon elit politik. Berita-berita negatif ini dikhawatirkan dapat memicu perpecahan.
Untuk itu, Polri-TNI serta pemerintah daerah mengajak kepada semua pihak untuk bersama-sama menciptakan dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Saya mengharapkan peran dari kerja sama seluruh pihak termasuk para tokoh dalam mendinginkan suasana di masyarakat. Dengan ketokohan dan tauladannya diharapkan mampu menjadi pendingin (Cooling System) melalui imbauan yang menyejukkan,” ucap Kapolres Pidie.
Ditambahkannya, masyarakat memiliki peran penting dalam melaporkan pelanggaran pemilu, mengawasi kampanye politik, serta mengawal proses pemungutan dan penghitungan suara.
Melalui peran aktif masyarakat, nantinya akan dapat lebih efektif dalam mencegah dan menindak pelanggaran pemilu, sehingga pemilihan umum dapat berlangsung dengan adil, bebas, sebut AKBP Imam Asfali, SIK, MH.